NPL Kartu Kredit Masih Jadi Juara di 2008

Kredit bermasalah atau NPL (Non Performing Loan) kartu kredit masih menjadi yang tertinggi sampai akhir 2008. NPL kartu kredit mencapai 10,92% pada tahun 2008.

Hal ini dikatakan oleh Deputi Gubernur Bank Indonesia Muliaman D. Hadad dalam acara seminar sehari "Outlook Ekonomi Perbankan & Properti: Di Tengah Badai Krisis Finansial Global" di Menara BTN, Jakarta, Rabu (14/1/2009).

"NPL kartu kredit masih yang tertinggi yaitu 10,92% di akhir 2008, meski ini juga karena ada beberapa yang tidak pernah dihapusbukukan oleh perbankan," tuturnya.

Muliaman memang mengatakan tingkat NPL rata-rata perbankan nasional sampai akhir 2008 masih dibawah 5%, namun berpotensi meningkat di tahun 2009 karena gejolak ekonomi yang terjadi secara global.

"Ada beberapa sektor yang NPL-nya yaitu sektor industri dimana nilai nominal NPL industri di akhir 2008 adalah Rp 2,8 triliun, meskipun dari sisi persentase menurun dari 0,96% (2007) menjadi 0,1%," tuturnya.

Sementara itu untuk sektor properti, selama 2008 total NPL justru menurun 0,6% menjadi 3%. Di 2009 sendiri tingkat NPL gros rata-rata perbankan diperkirakan akan berada di kisaran 4,86-5,63%.

"Kredit di 2009 akan tumbuh 18-20%, namun profitabilitas dan permodalan bank dapat mengalami tekanan terkait meningkatnya risiko kredit," ujarnya.

Karena itu dikatakan Muliaman, untuk mendorong agar pertumbuhan kredit mampu mencapai 18-20%, BI akan mengeluarkan kebijakan yang terkait dengan usaha meningkatkan keleluasaan penyaluran kredit.

"Dengan peningkatan defisit anggaran dan juga program stimulus pemerintah, kita harapkan ini juga akan ikut mendorong kredit perbankan," pungkasnya.

0 komentar:

Posting Komentar

top